Alat cek gula darah merek Easy Touch
Penderita diabetes mellitus bukan hanya diderita oleh orang tua saja, namun anak-anak bahkan bayi pun bisa berisiko mengalami penyakit tersebut. Akan tetapi, diabetes pada bayi merupakan sebuah kejadian yang sangat langka dengan angka kejadian 1 diantara 400.000 kelahiran. Data dari Unit Kerja Endrikonologi Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo, hanya mecatat 2 bayi yang terkena diabetes mellitus dari total 384 pasien anak usia 18 tahun ke bawah.
Penyebab Diabetes pada Bayi
Sampai saat ini belum ditemukan kondisi tertentu yang bisa membuat diabetes pada bayi, dengan kata lain belum ditemukan penyebab yang pasti seorang bayi mengalami penyakit diabetes mellitus. Namun terdapat kondisi yang perlu diawasi pada seorang bayi yang memiliki risiko terkena diabetes mellitus yaitu bayi yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Selain itu seorang bayi yang mengonsumsi susu formula juga perlu diawaspadai, karena meskipun susu formula diformulasikan sesempurna mungkin tetap saja sel-sel lemak yang terdapat dalam susu tersebut tidak akan mudah di serap oleh tubuh bayi. Sebaliknya, bandingkan dengan ASI (Air Susu Ibu) yang sel-sel lemaknya lebih mudah diserap oleh tubuh bayi dan menyesuaikan diri di dalam tubuh bayi. Jika sel-sel tersebut kesulitan menyesuaikan diri, hal tersebut lama kelamaan akan memaksa perubahan pada sel-sel tubuh yang pada akhirnya mengarah kepada diabetes mellitus. Maka dari itu, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi.Meskipun belum terdapat penyebab yang pasti diabetes pada bayi, terdapat kemungkinan penyebabnya adalah terdapatnya kelainan atau mutasi gen akibat dari faktor lingkungan seperti infeksi virus, terkena paparan zat-zat kimiawi ataupun obat, baik sewaktu masih dalam kandungan maupun pada masa neonatus kondisi bayi atau janin masih sangat rentan.
Untuk mengetahui diabetes pada bayi hal yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan skrining diabetes mellitus, namun karena kejadian diabetes pada bayi merupakan kejadian yang sangat langka, skrining terhadap bayi-bayi yang baru lahir tidak merupakan keharusan, tetapi skrining atau diagnosis diabetes mellitus akan diterapkan pada bayi yang berukuruan besar yaitu yang memiliki berat badan lebih darih 4 kg.
Bayi besar pada umumnya lahir dari ibu yang pada saat kehamilannnya mengalami diabetes gestasional (diabetes yang terjadi pada masa kehamilan). Selain itu bayi yang lahir dari seorang ibu yang mengidap diabetes mellitus sebelum kehamilan pun akan dilakukan diagnosis yang sama karena bisa saja bayi tersebut mewarisi diabetes mellitus ibunya. Hanya saja, bayi yang lahir dari ibu pengidap diabetes mellitus tidak serta-merta mewarisi penyakit tersebut ataupun menjadi pembawa sifat dari gen penyebab diabetes mellitus. Artinya, sifat genetik ini tidak mengacu pada keturunan tetapi lebih terkait dengan mutasi gen yang memicu diabetes mellitus sehingga tidak semua ibu penderita diabetes akan melahirkan diabetes pada bayi.
Oleh: Bidan Sulis
Editor: Adrie Noor
Sumber: tabloid-nakita.com