Alat cek gula darah multi fungsi merek Nesco
Kadar Gula Darah Normal dalam Darah
Kadar gula darah normal dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, 1 mmol/l = 18 mg/dl. Namun demikian, kadar gula darah normal saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan di waktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula darah di atas kadar gula darah normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi seseorang mengalami penurunan nilai kadar gula darah normal.Penderita penyakit diabetes melitus akan menunjukkan gejala yang mengarah pada penyakit ini. Namun, tidak semua gejala dapat dialami oleh penderita penyakit diabetes melitus. Berikut adalah gejala yang dimaksud:
- Sering buang air kecil dan jumlah air urinenya banyak atau yang disebut dengan Polyuria;
- Sering merasa haus atau cepat merasa haus atau yang disebut dengan Polydipsia;
- Sering merasa lapar yang berlebihan atau makan yang banyak atau yang disebut dengan Polyphagia;
- Buang air kecil frekuensinya meningkat atau yang disebut dengan Glycosuria;
- Berat badan menurun secara drastis tanpa diketahui sebab pastinya;
- Tidak merasakan rangsangan kulit atau sering mengalami kesemutan atau mati rasa pada ujung saraf pada telapak tangan dan telapak kaki;
- Sering merasa cepat lelah dan lemah;
- Adanya gangguan penglihatan atau mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba;
- Terdapat luka yang sulit disembuhkan;
- Sering mengalami infeksi terutama pada bagian kulit;
- Terjadi kenaikan kadar gula darah melebihi kadar gula darah normal.
Terdapat perbedaan di antara penyakit diabetes tipe 1 dan 2. Pada diabetes tipe 1 yang merupakan penyakit diabetes yang bergantung terhadap hormon insulin, di dalamnya terjadi kerusakan pada sel-sel beta pankreas yang berfungsi untuk memproduksi hormon insulin. Penderita penyakit tipe ini hormon insulin tidak diproduksi dari dalam tubuh sehingga membutuhkan tambahan hormon insulin dari luar tubuh. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak, dan remaja. Pengobatan penyakit diabetes tipe 1 hanya dapat dilakukan dengan pemberian insulin saja. Pemberian insulin tidak hanya cukup satu kali, tetapi harus terus-menerus. Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya penyakit tipe ini ialah faktor diet, lingkungan dan genetik. Pada penderita diabetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dengan memonitor kadar gula darahnya agar kadar darah menjadi normal. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan alat test gula darah untuk pengontrolan secara rutin. Terutama pada anak-anak atau balita yang sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah, dan mudah terserang berbagai penyakit.
Lain halnya pada penyakit diabetes tipe 2 yang sering terjadi resistensi insulin ataupun defisiensi insulin. Pada penyakit tipe ini hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, di antaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah agar kadar darah normal dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal, maka secara medis mulai dipertimbangkan menggunakan obat suntik.
Oleh: Bidan Esi
Editor: Adrie Noor
Daftar Pustaka: coja.mhs.unimus.ac.id